KAJIAN PUSTAKA
A.
Interaksi Sosial
1. Pengertian
Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan hubungan sosial yang
dinamis dan menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok
manusia, maupun antara perorangan dan kelompok manusia. Apabila dua orang
bertemu, interaksi sosial dimulai pada saat itu. Mereka saling menegur,
berjabat tangan, berbincang- bincang, bahkan berselisih. Aktifitas-aktifitas
semacam itu merupakan interaksi sosial.
Walaupun orang-orang yang bertemu muka tidak saling
berbicara atau tidak saling melakukan ekspresi dengan bahasa tubuh, interaksi
sosial telah terjadi. Masing-masing sadar akan adanya pihak lain yang
menyebabkan perubahan- perubahan dalam perasaan maupun syaraf orang-orang yang
bersangkutan. Hal ini disebabkan oleh, misalnya bau keringat, minyak wangi,
suara berjalan, dan sebagainya. Semuanya itu menimbulkan kesan di dalam pikiran
seseorang, yang kemudian menentukan tindakan apa yang akan dilakukan.
Definisi
interaksi sosial menurut para ahli, yaitu sebagai berikut :
a. Maryati
da suryawati (2003), interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik
atau interstimulasi dan respons antar individu dan kelompok.
b. Murdiyatmoko
dan Handayani (2004), interaksi sosial adalah hubungan antara manusia yang menghasilkan
suatu proses pengaruh-mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada
akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial.
c. Young
dan Raymond W. Mack, interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang
dinamis dan menyangkut hubungan-hubungan antar individu dengan kelompok maupun
antar kelompok dengan kelompok.
Dari
pengertian ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial
adalah suatu hubungan antar sesama
manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan maupun
antar individu dengan kelompok.
Untuk mempelajari interaksi sosial digunakan beberapa
pendekatan. Salah satunya adalah pendekatan interaksionisme simbolik yang
dikemukakan oleh Herbert Blumer. Menurut Blumer, adanya interaksi antara
seseorang dan orang lain akan memunculkan makna
(meaning) tertentu.
Ada tiga pokok pikiran dari teori interaksionisme
simbolik, yaitu pertama, manusia
bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut
baginya. Kedua, makna yang dimiliki sesuautu
tersebut muncul dari interaksi sosial seseorang dengan seksama. Ketiga, makna diperlakukan atau diubah
melalui proses penafsiran.
Sebagai contoh, setiap hari kamu pergi ke sekolah dan
berinteraksi dengan gurumu. Ketika ujian, kamu ketahuan sedang mencontek. Kamu ditegur dan diberi hukuman
oleh gurumu. Dari peristiwa tersebut, kamu dapat memberikan penafsiran yang
kamu lakukan terhadap hal contek-mencontek. Dengan demikian, kamu memberi makna
terhadap mencontek dari interaksi antara kamu dan gurumu.
Interaksi merupakan proses timbal balik, dimana suatu
kelompok dipengaruhi tingkah laku reaktif pihk lain. Dengan demikian, ia
mempengaruhi tingkah laku orang lain. Seseoranng memengaruhi tingkah laku orang
lain melalui kontak. Kontak dapat berupa kontak fisik langsung maupun tidak
langsung. Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak
memenuhi dua syarat : 1). Adanya kontak sosial ; 2). Adanya komunikasi.
2. Bentuk
– bentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial dibedakan menjadi beberapa bentuk. Yaitu
:
a. Interaksi
Sosial Antar Individu. Yaitu Interaksi
yang terjadi antara satu orang dan orang lain, dapat berupa interaksi langsung
maupun tidak langsung. Contohnya dua orang berkomunikasi dalam situasi
wawancara pekerjaan, yaitu petugas seleksi penerimaan kerja mewawancarai
pelamar pekerjaan.
b. Interaksi
Sosial Antara Individu dan Kelompok.
Yaitu Interaksi yang terjadi antara satu orang
dan sekelompok orang, dapat berupa interaksi langsung maupun tidak langsung.
Contoh kasusnya adalah seorang ketua kelas yang sedang berbicara mengenai
program sekolah kepada teman – teman sekelasnya.
c. Interaksi
Sosial Antar Kelompok. Yaitu Interaksi
yanng terjadi antar kelompok juga dapat berupa interaksi langsung maupun tidak
langsung. Contoh kasusnya adalah kerusuhan antara kelompok anak muda dari
kelurahan Mataram dan kelompok anak muda dari kelurahan Palmerah yang
disebabkan masalah daerah kekuasaan.
3. Syarat-Syarat
Interaksi Sosial
Proses
interaksi sosial terjadi apabila terpenuhi dua syarat sebagai berikut:
a.
Kontak sosial, yaitu
hubungan sosial antara individu satu dengan individu lain yang bersifat
langsung, seperti dengan sentuhan percakapan, maupun tatap muka sebagai wujud
aksi dan reaksi.
b.
Komunikasi, yaitu
proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lainyang dilakukan secara
langsung maupun dengan alat bantu agar orang lain memberikan tanggapan atau
tindakan tertentu.
Instrumen motivasi belajar siswa
1.
Indikator
Berdasarkan
kajian pustaka tentang interaksi sosial diatas, dapat disusun indikator sebagai
berikut :
a. Menghargai pendapat otang lain.
b. Kemampuan siswa dalam bekerja sama.
c. Sifat perilaku siswa menjadi salah satu anggota kelompok.
d. Menyampaikan pendapat di depan kelas.
e. Menerima saran dan kritik tentang diri siswa.
2.
Kisi
– kisi :
Tabel kisi-kisi Instrumen
Interaksi Sosial
No.
|
Aspek Interaksi Sosial
|
Jumlah Butir Soal
|
Nomor Butir Soal
|
1.
|
Menghargai pendapat orang lain
|
5
|
|
2.
|
Kemampuan siswa dalam bekerja sama
|
5
|
|
3.
|
Sifat perilaku siswa menjadi salah satu anggota kelompok
|
5
|
|
4.
|
Menyampaikan pendapat di depan kelas
|
5
|
|
5.
|
Menerima saran dan kritik tentang diri siswa
|
5
|
|
Daftar Pustaka
(SOSIOLOGI,
diterbitkan oleh esis – erlangga, disusun oleh : Tim Mitra guru, Editor :
Khairul Hidayati M.Si)
disusun oleh ; Refa Febriantara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar